Saya memiliki sebuah teori radikal, semua bursa cryptocurrency Tionghoa pada dasarnya adalah "Versi Digital dari Kota Terlarang", di mana para pemilik bursa dapat diperlakukan sebagai "Kaisar", dan semua Drama bursa dapat dipahami sebagai "Politik Istana".
Beberapa kaisar, seperti Jiajing, sepenuh hati mendalami ajaran, menguasai taktik kekuasaan kaisar, membuat dua kelompok di bawahnya saling mengawasi, menghadapi korupsi internal dengan setengah mata terbuka, bersedia untuk berbagi sebagian kekuasaan, jika satu orang berhasil, semua orang akan diuntungkan.
Beberapa kaisar menekankan kesetiaan mutlak, tegas dalam tindakan, tidak mengizinkan siapa pun untuk bernegosiasi, dan jika ada yang mencoba mencari keuntungan lebih, menantang otoritas, semuanya akan disingkirkan.
Mari kita bicarakan sedikit tentang politik istana di dalam bursa kripto, ini sepenuhnya fiksi dan hanya untuk hiburan.
Perjuangan kekuasaan
Untuk memahami politik istana, pertama-tama kita harus melepaskan pemikiran naif bahwa di sini tidak ada perbedaan antara kebaikan dan kejahatan, setia dan pengkhianat.
Dalam "Dinasti Ming 1566", Yan Song meskipun dicemooh sebagai pejabat jahat oleh generasi setelahnya, berhasil dengan kemampuan politik yang luar biasa untuk tetap menjabat sebagai perdana menteri selama bertahun-tahun dan menjaga stabilitas, serta sangat membantu mengisi kas negara; namun setelah aliran bersih naik ke tampuk kekuasaan, dengan tindakan tegas terhadap korupsi, kas negara Ming justru semakin kosong.
Di dunia ini, di mana ada menteri yang setia dan pengkhianat yang murni? Hanya ada orang-orang yang berguna bagi raja pada saat ini dan orang-orang yang tidak berguna, serta mereka yang berjuang untuk naik dan mereka yang gagal dalam perjuangan.
Di mana ada orang, di situ ada pertarungan di dunia persilatan.
Kekuasaan membutuhkan pengaturan personel, inti dari pertempuran antara Yan Song dan Xu Jie terletak pada perebutan kekuasaan personel di istana Dinasti Ming, siapa yang dapat menempatkan orang-orangnya di enam departemen dan sembilan pejabat, merekalah yang dapat menguasai kekuasaan yang sebenarnya dan mempengaruhi operasional nyata istana.
Pertarungan kekuasaan di bursa, sama halnya, pada dasarnya adalah perebutan posisi kunci.
Misalnya, departemen inti seperti penambahan koin, keuangan, dan investasi. Jumlah orang yang banyak tetapi sumber daya yang sedikit, pasti akan menyebabkan persaingan sengit di antara berbagai pihak.
Sebagai bos, sering kali saya senang melihat bawahannya bertengkar.
Persaingan antara bawahan membuat mereka sulit untuk membentuk aliansi yang cukup kuat, yang menghilangkan kemungkinan tantangan terhadap otoritas.
Pertarungan antara kedua pihak membuat masing-masing pihak memiliki motivasi untuk memberikan informasi negatif tentang pihak lainnya kepada atasan, sehingga atasan dapat memperoleh informasi internal yang lebih komprehensif dan multi-angle, serta dapat mengontrol kelemahan bawahannya.
Tentu saja, persaingan antara bawahan ini harus tetap dalam batas yang dapat dikendalikan, pertikaian yang berlebihan dapat menyebabkan pemborosan sumber daya, efisiensi yang rendah, bahkan membahayakan stabilitas keseluruhan organisasi.
Ketika satu pihak memiliki kekuatan yang terlalu besar, bahkan mengancam otoritas bos, maka bos akan menerapkan beberapa "strategi kekuasaan raja", seperti mempromosikan dari dalam atau merekrut seorang manajer profesional dari luar dan memberinya kekuasaan besar untuk membersihkan orang-orang dari pihak tersebut.
Bagi Kaisar Jiajing, masalah inti yang dihadapi adalah: bagaimana memilih pejabat yang benar-benar dapat dipercaya di istana yang "sulit membedakan antara loyalitas dan pengkhianatan"?
Para pemilik bursa masih memiliki masalah ini.
Tekanan dari pesaing dan serangan regulasi adalah bahaya yang terlihat, tetapi di mata pemilik bursa, bahaya terbesar sering kali bisa bersembunyi di sekitar, sulit untuk terdeteksi, seperti pengkhianatan dari orang-orang terdekat. Oleh karena itu, hanya mempekerjakan orang-orang terdekat menjadi solusi terbaik saat ini—posisi kunci sering kali diisi oleh teman dekat, rekan sekolah, atau bahkan keluarga dari pendiri, meskipun mereka kurang dalam kemampuan profesional.
Faktanya, nepotisme atau toko pasangan justru paling aman di pasar kripto.
Korupsi dan anti-korupsi
Pertarungan kekuasaan tidak dapat dipisahkan dari korupsi dan anti-korupsi, keduanya merupakan dua sisi dari koin yang sama, dan merupakan alat untuk mendapatkan kekuasaan.
Politik istana, kuncinya terletak pada bagaimana menilai situasi dan memilih pihak yang benar.
Untuk membentuk aliansi, seringkali diperlukan sebuah "ikatan", seperti teman satu daerah, sekolah yang sama, atau pengalaman profesi yang sama... Semua ini bisa menjadi titik penghubung, tetapi yang lebih penting adalah kepentingan. Hubungan seperti teman satu daerah dan sekelas juga harus dipertahankan dengan uang.
Bagaimana cara mendapatkan kepercayaan "Dage"?
Selain memberikan nilai emosional, yang lebih penting sebenarnya adalah, menyerahkan sebagian kendali, secara proaktif mengekspos kelemahan. "Kakak, masalah saya ada di sini, silakan ambil, saya akan mengikuti Anda ke depannya."
Jadi, menyuap atau berpartisipasi dalam korupsi kolektif sebenarnya adalah cara yang paling efektif untuk menunjukkan kesetiaan, dan juga merupakan cara untuk menguji apakah seseorang setia atau tidak. Dengan uang, beberapa orang diikat pada satu tali, apakah mereka tidak dapat bekerja sama, saling membantu?
Dalam konteks bursa kripto, sulit untuk menghilangkan masalah seperti korupsi internal dan praktik insider trading, ada dua alasan.
Pertama, baik dalam trading cryptocurrency maupun bekerja, sebagian besar orang masuk ke dunia cryptocurrency hanya untuk satu tujuan, yaitu menghasilkan uang.
Terutama bekerja di perusahaan "berisiko tinggi" seperti bursa, hal ini lebih berlaku. Banyak karyawan, terutama yang beralih dari industri tradisional, sama sekali tidak memiliki rasa identitas dan keterikatan terhadap perusahaan, mereka hanya berpikir tentang bagaimana mendapatkan uang sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin.
Kedua, bursa kripto selalu berada di area abu-abu, dibandingkan dengan korupsi di perusahaan tradisional, korupsi di bursa lebih mudah untuk menghindari sanksi hukum, juga lebih mudah untuk meredakan masalah besar menjadi kecil, dan masalah kecil menjadi tidak berarti, yang terburuk adalah pergi begitu saja, tetapi tujuan sudah tercapai.
Ini juga merupakan masalah jangka panjang dalam perekrutan di bursa.
Kelemahan sang kaisar
Pemilik bursa kripto dan para raja memiliki tragedi yang sama: semakin tinggi posisi dan kekuasaan, semakin sulit untuk membangun hubungan kepercayaan yang nyata.
Setiap orang yang mendekati mereka mungkin memiliki tujuan yang berbeda: beberapa mengincar kekuasaan inti tertentu, beberapa menginginkan kekayaan, dan beberapa memiliki niat tersembunyi. Dalam lingkungan seperti itu, kecurigaan menjadi naluri, dan kewaspadaan menjadi kebiasaan.
Kekurangan kepercayaan ini akhirnya menyebabkan lingkaran pengambilan keputusan semakin kecil.
Sejak kecil menonton berbagai drama TV, selalu ada satu pertanyaan yang sulit dipahami, mengapa di samping kaisar selalu ada seorang "pengkhianat", dan dia juga sangat disukai?
Para kaisar selalu merasa kesepian, mereka tidak kekurangan uang atau kekuasaan, yang mereka kurang adalah cinta dan kesetiaan, ini juga merupakan kelemahan para kaisar.
Begitu seseorang memberikan cinta dan kesetiaan kepada penguasa, membuat mereka merasakan kehangatan seperti di musim semi, bahkan jika orang ini memiliki bakat yang relatif biasa, maka ia memiliki nilai keberadaan.
Di bursa ini, yang merupakan kota terlarang digital, tidak kekurangan talenta teknis, tidak kekurangan ahli pemasaran, bahkan tidak kekurangan modal, satu-satunya yang benar-benar langka adalah kesetiaan yang sejati.
Cinta dan kesetiaan, salah satu cara sederhana untuk mengekspresikannya adalah dengan selalu menunjukkan dukungan kepada kaisar, semakin absurd tindakan yang diambil, semakin besar dukungan yang diberikan, hal ini semakin mencerminkan kesetiaan.
Mengelola sebuah bursa kripto bukanlah hal yang mudah, sangat melelahkan, tidak hanya harus bersaing dengan rekan sejawat, tetapi juga harus waspada terhadap peretas, dan berstrategi melawan regulasi. Dalam situasi seperti ini, pemilik bursa sering kali merasa sangat lelah, bahkan mulai meragukan diri sendiri. Beberapa dari mereka tidak tahu apakah perkembangan bursa hingga kini adalah hasil dari kebijaksanaan mereka atau keberuntungan semata. Pada saat seperti ini, mereka sangat membutuhkan dukungan nilai emosional dari luar, penyembuhan jiwa, yang terus-menerus memberi tahu mereka, "Anda benar, semua berkat Anda, kami semua berterima kasih kepada Anda."
Manusia bukanlah rumput atau kayu, siapa yang bisa tidak memiliki perasaan? Diakui, dicintai, dan dibutuhkan adalah keinginan alami manusia.
Orang biasa juga sangat membutuhkan cinta dan kesetiaan, hanya saja orang biasa masih berada di lapisan bawah piramida kebutuhan Maslow, masih berjuang untuk kehidupan, tidak memiliki waktu dan kemampuan untuk mengejar pemenuhan nilai kebutuhan yang lebih tinggi.
Wanita di samping Kaisar
Di sini, berbicara tentang wanita di sekitar kaisar bukanlah gosip tentang istana belakang, melainkan merujuk pada eksekutif wanita.
Bursa sering kali memiliki banyak eksekutif wanita, ini adalah hal yang sangat wajar.
Seorang bos keuangan tradisional yang terkenal, menyukai untuk mempekerjakan kembali eksekutif wanita. Karena, menurutnya, dibandingkan pria, wanita lebih setia. Tidak peduli berapa banyak gaji yang diberikan kepada pria, pada akhirnya dia tidak akan puas. Bahkan banyak pria yang dipromosikan, memperoleh kekayaan dan kekuasaan yang besar, tidak memiliki banyak rasa syukur dan kesetiaan, melainkan rasa percaya diri mereka meningkat, berpikir "Saya juga bisa melakukannya."
Esensi kekuasaan adalah hasrat akan kesetiaan dan ketakutan akan pengkhianatan.
Dalam lingkungan yang sangat kompetitif di bursa, kekhawatiran terbesar para bos adalah "menghasilkan penggali kubur mereka sendiri."
Setelah mendapatkan kekuasaan dan kekayaan, eksekutif pria seringkali memandang posisi yang ada sebagai batu loncatan menuju kekuasaan yang lebih tinggi. Mereka cenderung mengaitkan pencapaian mereka dengan kemampuan pribadi, bukan karena bantuan promosi dari pemimpin. Mereka lebih mungkin memilih untuk pergi pada waktu yang tepat, mendirikan perusahaan kompetitor atau mencari posisi yang lebih tinggi.
Eksekutif wanita sering kali menunjukkan tingkat loyalitas organisasi yang lebih tinggi, lebih fokus pada pengembangan karir jangka panjang yang stabil, daripada mengambil risiko untuk berwirausaha. Mereka lebih cenderung mengaitkan kesuksesan dengan kolaborasi tim dan pembinaan pemimpin, sehingga lebih menghargai posisi dan hubungan organisasi yang ada.
Selain itu, tantangan besar lain yang dihadapi oleh bursa cryptocurrency adalah komunikasi dengan pengguna selama peristiwa krisis yang sering terjadi. Dalam bidang ini, eksekutif wanita sering menunjukkan keunggulan yang unik.
Misalnya, wanita umumnya lebih baik dalam mengenali, memahami, dan merespons emosi orang lain, yang sangat penting dalam menenangkan pengguna yang marah, menangani keluhan, dan manajemen krisis. Sebaliknya, pria cenderung lebih emosional dan berkonfrontasi dengan pengguna saat menangani kejadian krisis publik yang relevan.
Oleh karena itu, menurut saya, kekuatan perempuan di dunia kripto sangat diremehkan.
Sangat menarik, melihat kembali sejarah dan sekarang, tidak peduli seberapa maju teknologi, baik di dunia bisnis tradisional maupun dunia digital kripto, esensi kekuasaan tidak pernah berubah.
Di mana ada orang, di situ ada dunia.
Bulan yang penuh akan berkurang, air yang penuh akan meluap, ini adalah takdir akhir dari semua permainan kekuasaan.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Politik Istana di Pertukaran Enkripsi: Perjuangan Kekuasaan dan Permainan Loyalitas
Penulis asli: TechFlow
Repost: Oliver, Mars Finance
Saya memiliki sebuah teori radikal, semua bursa cryptocurrency Tionghoa pada dasarnya adalah "Versi Digital dari Kota Terlarang", di mana para pemilik bursa dapat diperlakukan sebagai "Kaisar", dan semua Drama bursa dapat dipahami sebagai "Politik Istana".
Beberapa kaisar, seperti Jiajing, sepenuh hati mendalami ajaran, menguasai taktik kekuasaan kaisar, membuat dua kelompok di bawahnya saling mengawasi, menghadapi korupsi internal dengan setengah mata terbuka, bersedia untuk berbagi sebagian kekuasaan, jika satu orang berhasil, semua orang akan diuntungkan.
Beberapa kaisar menekankan kesetiaan mutlak, tegas dalam tindakan, tidak mengizinkan siapa pun untuk bernegosiasi, dan jika ada yang mencoba mencari keuntungan lebih, menantang otoritas, semuanya akan disingkirkan.
Mari kita bicarakan sedikit tentang politik istana di dalam bursa kripto, ini sepenuhnya fiksi dan hanya untuk hiburan.
Perjuangan kekuasaan
Untuk memahami politik istana, pertama-tama kita harus melepaskan pemikiran naif bahwa di sini tidak ada perbedaan antara kebaikan dan kejahatan, setia dan pengkhianat.
Dalam "Dinasti Ming 1566", Yan Song meskipun dicemooh sebagai pejabat jahat oleh generasi setelahnya, berhasil dengan kemampuan politik yang luar biasa untuk tetap menjabat sebagai perdana menteri selama bertahun-tahun dan menjaga stabilitas, serta sangat membantu mengisi kas negara; namun setelah aliran bersih naik ke tampuk kekuasaan, dengan tindakan tegas terhadap korupsi, kas negara Ming justru semakin kosong.
Di dunia ini, di mana ada menteri yang setia dan pengkhianat yang murni? Hanya ada orang-orang yang berguna bagi raja pada saat ini dan orang-orang yang tidak berguna, serta mereka yang berjuang untuk naik dan mereka yang gagal dalam perjuangan.
Di mana ada orang, di situ ada pertarungan di dunia persilatan.
Kekuasaan membutuhkan pengaturan personel, inti dari pertempuran antara Yan Song dan Xu Jie terletak pada perebutan kekuasaan personel di istana Dinasti Ming, siapa yang dapat menempatkan orang-orangnya di enam departemen dan sembilan pejabat, merekalah yang dapat menguasai kekuasaan yang sebenarnya dan mempengaruhi operasional nyata istana.
Pertarungan kekuasaan di bursa, sama halnya, pada dasarnya adalah perebutan posisi kunci.
Misalnya, departemen inti seperti penambahan koin, keuangan, dan investasi. Jumlah orang yang banyak tetapi sumber daya yang sedikit, pasti akan menyebabkan persaingan sengit di antara berbagai pihak.
Sebagai bos, sering kali saya senang melihat bawahannya bertengkar.
Persaingan antara bawahan membuat mereka sulit untuk membentuk aliansi yang cukup kuat, yang menghilangkan kemungkinan tantangan terhadap otoritas.
Pertarungan antara kedua pihak membuat masing-masing pihak memiliki motivasi untuk memberikan informasi negatif tentang pihak lainnya kepada atasan, sehingga atasan dapat memperoleh informasi internal yang lebih komprehensif dan multi-angle, serta dapat mengontrol kelemahan bawahannya.
Tentu saja, persaingan antara bawahan ini harus tetap dalam batas yang dapat dikendalikan, pertikaian yang berlebihan dapat menyebabkan pemborosan sumber daya, efisiensi yang rendah, bahkan membahayakan stabilitas keseluruhan organisasi.
Ketika satu pihak memiliki kekuatan yang terlalu besar, bahkan mengancam otoritas bos, maka bos akan menerapkan beberapa "strategi kekuasaan raja", seperti mempromosikan dari dalam atau merekrut seorang manajer profesional dari luar dan memberinya kekuasaan besar untuk membersihkan orang-orang dari pihak tersebut.
Bagi Kaisar Jiajing, masalah inti yang dihadapi adalah: bagaimana memilih pejabat yang benar-benar dapat dipercaya di istana yang "sulit membedakan antara loyalitas dan pengkhianatan"?
Para pemilik bursa masih memiliki masalah ini.
Tekanan dari pesaing dan serangan regulasi adalah bahaya yang terlihat, tetapi di mata pemilik bursa, bahaya terbesar sering kali bisa bersembunyi di sekitar, sulit untuk terdeteksi, seperti pengkhianatan dari orang-orang terdekat. Oleh karena itu, hanya mempekerjakan orang-orang terdekat menjadi solusi terbaik saat ini—posisi kunci sering kali diisi oleh teman dekat, rekan sekolah, atau bahkan keluarga dari pendiri, meskipun mereka kurang dalam kemampuan profesional.
Faktanya, nepotisme atau toko pasangan justru paling aman di pasar kripto.
Korupsi dan anti-korupsi
Pertarungan kekuasaan tidak dapat dipisahkan dari korupsi dan anti-korupsi, keduanya merupakan dua sisi dari koin yang sama, dan merupakan alat untuk mendapatkan kekuasaan.
Politik istana, kuncinya terletak pada bagaimana menilai situasi dan memilih pihak yang benar.
Untuk membentuk aliansi, seringkali diperlukan sebuah "ikatan", seperti teman satu daerah, sekolah yang sama, atau pengalaman profesi yang sama... Semua ini bisa menjadi titik penghubung, tetapi yang lebih penting adalah kepentingan. Hubungan seperti teman satu daerah dan sekelas juga harus dipertahankan dengan uang.
Bagaimana cara mendapatkan kepercayaan "Dage"?
Selain memberikan nilai emosional, yang lebih penting sebenarnya adalah, menyerahkan sebagian kendali, secara proaktif mengekspos kelemahan. "Kakak, masalah saya ada di sini, silakan ambil, saya akan mengikuti Anda ke depannya."
Jadi, menyuap atau berpartisipasi dalam korupsi kolektif sebenarnya adalah cara yang paling efektif untuk menunjukkan kesetiaan, dan juga merupakan cara untuk menguji apakah seseorang setia atau tidak. Dengan uang, beberapa orang diikat pada satu tali, apakah mereka tidak dapat bekerja sama, saling membantu?
Dalam konteks bursa kripto, sulit untuk menghilangkan masalah seperti korupsi internal dan praktik insider trading, ada dua alasan.
Pertama, baik dalam trading cryptocurrency maupun bekerja, sebagian besar orang masuk ke dunia cryptocurrency hanya untuk satu tujuan, yaitu menghasilkan uang.
Terutama bekerja di perusahaan "berisiko tinggi" seperti bursa, hal ini lebih berlaku. Banyak karyawan, terutama yang beralih dari industri tradisional, sama sekali tidak memiliki rasa identitas dan keterikatan terhadap perusahaan, mereka hanya berpikir tentang bagaimana mendapatkan uang sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin.
Kedua, bursa kripto selalu berada di area abu-abu, dibandingkan dengan korupsi di perusahaan tradisional, korupsi di bursa lebih mudah untuk menghindari sanksi hukum, juga lebih mudah untuk meredakan masalah besar menjadi kecil, dan masalah kecil menjadi tidak berarti, yang terburuk adalah pergi begitu saja, tetapi tujuan sudah tercapai.
Ini juga merupakan masalah jangka panjang dalam perekrutan di bursa.
Kelemahan sang kaisar
Pemilik bursa kripto dan para raja memiliki tragedi yang sama: semakin tinggi posisi dan kekuasaan, semakin sulit untuk membangun hubungan kepercayaan yang nyata.
Setiap orang yang mendekati mereka mungkin memiliki tujuan yang berbeda: beberapa mengincar kekuasaan inti tertentu, beberapa menginginkan kekayaan, dan beberapa memiliki niat tersembunyi. Dalam lingkungan seperti itu, kecurigaan menjadi naluri, dan kewaspadaan menjadi kebiasaan.
Kekurangan kepercayaan ini akhirnya menyebabkan lingkaran pengambilan keputusan semakin kecil.
Sejak kecil menonton berbagai drama TV, selalu ada satu pertanyaan yang sulit dipahami, mengapa di samping kaisar selalu ada seorang "pengkhianat", dan dia juga sangat disukai?
Para kaisar selalu merasa kesepian, mereka tidak kekurangan uang atau kekuasaan, yang mereka kurang adalah cinta dan kesetiaan, ini juga merupakan kelemahan para kaisar.
Begitu seseorang memberikan cinta dan kesetiaan kepada penguasa, membuat mereka merasakan kehangatan seperti di musim semi, bahkan jika orang ini memiliki bakat yang relatif biasa, maka ia memiliki nilai keberadaan.
Di bursa ini, yang merupakan kota terlarang digital, tidak kekurangan talenta teknis, tidak kekurangan ahli pemasaran, bahkan tidak kekurangan modal, satu-satunya yang benar-benar langka adalah kesetiaan yang sejati.
Cinta dan kesetiaan, salah satu cara sederhana untuk mengekspresikannya adalah dengan selalu menunjukkan dukungan kepada kaisar, semakin absurd tindakan yang diambil, semakin besar dukungan yang diberikan, hal ini semakin mencerminkan kesetiaan.
Mengelola sebuah bursa kripto bukanlah hal yang mudah, sangat melelahkan, tidak hanya harus bersaing dengan rekan sejawat, tetapi juga harus waspada terhadap peretas, dan berstrategi melawan regulasi. Dalam situasi seperti ini, pemilik bursa sering kali merasa sangat lelah, bahkan mulai meragukan diri sendiri. Beberapa dari mereka tidak tahu apakah perkembangan bursa hingga kini adalah hasil dari kebijaksanaan mereka atau keberuntungan semata. Pada saat seperti ini, mereka sangat membutuhkan dukungan nilai emosional dari luar, penyembuhan jiwa, yang terus-menerus memberi tahu mereka, "Anda benar, semua berkat Anda, kami semua berterima kasih kepada Anda."
Manusia bukanlah rumput atau kayu, siapa yang bisa tidak memiliki perasaan? Diakui, dicintai, dan dibutuhkan adalah keinginan alami manusia.
Orang biasa juga sangat membutuhkan cinta dan kesetiaan, hanya saja orang biasa masih berada di lapisan bawah piramida kebutuhan Maslow, masih berjuang untuk kehidupan, tidak memiliki waktu dan kemampuan untuk mengejar pemenuhan nilai kebutuhan yang lebih tinggi.
Wanita di samping Kaisar
Di sini, berbicara tentang wanita di sekitar kaisar bukanlah gosip tentang istana belakang, melainkan merujuk pada eksekutif wanita.
Bursa sering kali memiliki banyak eksekutif wanita, ini adalah hal yang sangat wajar.
Seorang bos keuangan tradisional yang terkenal, menyukai untuk mempekerjakan kembali eksekutif wanita. Karena, menurutnya, dibandingkan pria, wanita lebih setia. Tidak peduli berapa banyak gaji yang diberikan kepada pria, pada akhirnya dia tidak akan puas. Bahkan banyak pria yang dipromosikan, memperoleh kekayaan dan kekuasaan yang besar, tidak memiliki banyak rasa syukur dan kesetiaan, melainkan rasa percaya diri mereka meningkat, berpikir "Saya juga bisa melakukannya."
Esensi kekuasaan adalah hasrat akan kesetiaan dan ketakutan akan pengkhianatan.
Dalam lingkungan yang sangat kompetitif di bursa, kekhawatiran terbesar para bos adalah "menghasilkan penggali kubur mereka sendiri."
Setelah mendapatkan kekuasaan dan kekayaan, eksekutif pria seringkali memandang posisi yang ada sebagai batu loncatan menuju kekuasaan yang lebih tinggi. Mereka cenderung mengaitkan pencapaian mereka dengan kemampuan pribadi, bukan karena bantuan promosi dari pemimpin. Mereka lebih mungkin memilih untuk pergi pada waktu yang tepat, mendirikan perusahaan kompetitor atau mencari posisi yang lebih tinggi.
Eksekutif wanita sering kali menunjukkan tingkat loyalitas organisasi yang lebih tinggi, lebih fokus pada pengembangan karir jangka panjang yang stabil, daripada mengambil risiko untuk berwirausaha. Mereka lebih cenderung mengaitkan kesuksesan dengan kolaborasi tim dan pembinaan pemimpin, sehingga lebih menghargai posisi dan hubungan organisasi yang ada.
Selain itu, tantangan besar lain yang dihadapi oleh bursa cryptocurrency adalah komunikasi dengan pengguna selama peristiwa krisis yang sering terjadi. Dalam bidang ini, eksekutif wanita sering menunjukkan keunggulan yang unik.
Misalnya, wanita umumnya lebih baik dalam mengenali, memahami, dan merespons emosi orang lain, yang sangat penting dalam menenangkan pengguna yang marah, menangani keluhan, dan manajemen krisis. Sebaliknya, pria cenderung lebih emosional dan berkonfrontasi dengan pengguna saat menangani kejadian krisis publik yang relevan.
Oleh karena itu, menurut saya, kekuatan perempuan di dunia kripto sangat diremehkan.
Sangat menarik, melihat kembali sejarah dan sekarang, tidak peduli seberapa maju teknologi, baik di dunia bisnis tradisional maupun dunia digital kripto, esensi kekuasaan tidak pernah berubah.
Di mana ada orang, di situ ada dunia.
Bulan yang penuh akan berkurang, air yang penuh akan meluap, ini adalah takdir akhir dari semua permainan kekuasaan.