Selama berabad-abad, dimulai dari prinsip-prinsip dasar dan bebas dari batasan penyelesaian fisik, seseorang hanya dapat mengteorikan arsitektur dasar moneter yang ideal—berbasis bukan pada kepercayaan, tetapi pada kelangkaan absolut: penerbitan pasokan yang dapat diverifikasi secara independen, mudah dipindahkan di seluruh ruang, dan semakin mahal untuk diproduksi seiring dengan kemajuan kapasitas industri dan teknologi manusia.

Dengan lapisan dasar yang secara teoritis sempurna, permukaan desain bergeser ke sisi kewajiban. Model perbankan standar emas gagal tidak hanya karena leverage, tetapi juga karena cacat struktural: kewajiban yang dapat ditebus dalam jangka pendek dan aset yang terdiri dari kredit daripada uang dasar itu sendiri. Seorang insinyur sistem, yang beralasan dari prinsip pertama, akan membayangkan pembalikan dari setiap kegagalan—aset yang independen dari risiko pihak lawan, dengan kewajiban yang bersifat abadi dan tidak dapat dipanggil, yang denominasi dalam mata uang tanpa batas pasokan terminal.