Evolusi Otonomi: Dari Kota-Kota Negara Yunani Kuno ke Era AI
Kata "mandiri" berasal dari bahasa Yunani, awalnya merujuk pada kemampuan otonomi kota. Seiring berjalannya waktu, maknanya terus berkembang, dari mandiri pribadi hingga ke bidang teknologi modern.
Dalam bidang AI, agen cerdas mandiri mewakili sistem yang dapat menyelesaikan tugas kompleks secara independen. Dibandingkan dengan agen biasa yang memerlukan alur kerja yang sudah ditetapkan, agen cerdas mandiri memiliki kemampuan berpikir dan bertindak yang lebih kuat. Di masa depan, jaringan kripto kemungkinan akan menjadi infrastruktur dasar untuk mencapai otonomi tinggi dalam AI.
Ada perbedaan definisi "mandiri" dalam DAO. Buku putih Ethereum awalnya mendefinisikannya sebagai organisasi yang sepenuhnya bergantung pada kode kontrak pintar untuk beroperasi. Namun, dalam kenyataannya, sebagian besar DAO memerlukan partisipasi manusia. Beberapa berpendapat bahwa seiring perkembangan teknologi, DAO akan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada manusia. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa DAO yang berpusat pada manusia dan DAO yang sepenuhnya otomatis mungkin merupakan dua bentuk organisasi yang berbeda.
"Dunia Mandiri" adalah konsep baru yang merujuk pada dunia virtual yang dibangun di atas teknologi blockchain. Ia memiliki batasan aturan yang ketat, mekanisme masuk yang resmi, dan tidak memerlukan individu tertentu untuk mempertahankan operasinya. Daya tarik dunia ini terletak pada objektivitasnya — peserta dapat menciptakan "fakta objektif" yang bertahan dalam aturan yang stabil.
Konsep "kemandirian" melibatkan isu-isu mendalam peradaban manusia. Dari kesadaran individu hingga esensi alam semesta, diskusi tentang kemandirian masih berlanjut. Di tengah perkembangan teknologi yang cepat, pemahaman dan pencarian kita akan kemandirian juga terus berkembang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Bagikan
Komentar
0/400
JustAnotherWallet
· 07-19 03:08
Menarik tapi tetap saja sebuah kekacauan.
Lihat AsliBalas0
FOMOmonster
· 07-19 02:56
Masih bermain Blockchain? Anda harus terlebih dahulu memahami apa itu kebebasan.
Lihat AsliBalas0
LightningPacketLoss
· 07-19 02:52
Sejarah selalu suka berputar-putar.
Lihat AsliBalas0
BrokenYield
· 07-19 02:45
ngmi... otonomi hanyalah angsa hitam lain yang menunggu untuk terjadi
Evolusi otonom: dari kota-kota Yunani kuno ke era AI dan DAO
Evolusi Otonomi: Dari Kota-Kota Negara Yunani Kuno ke Era AI
Kata "mandiri" berasal dari bahasa Yunani, awalnya merujuk pada kemampuan otonomi kota. Seiring berjalannya waktu, maknanya terus berkembang, dari mandiri pribadi hingga ke bidang teknologi modern.
Dalam bidang AI, agen cerdas mandiri mewakili sistem yang dapat menyelesaikan tugas kompleks secara independen. Dibandingkan dengan agen biasa yang memerlukan alur kerja yang sudah ditetapkan, agen cerdas mandiri memiliki kemampuan berpikir dan bertindak yang lebih kuat. Di masa depan, jaringan kripto kemungkinan akan menjadi infrastruktur dasar untuk mencapai otonomi tinggi dalam AI.
Ada perbedaan definisi "mandiri" dalam DAO. Buku putih Ethereum awalnya mendefinisikannya sebagai organisasi yang sepenuhnya bergantung pada kode kontrak pintar untuk beroperasi. Namun, dalam kenyataannya, sebagian besar DAO memerlukan partisipasi manusia. Beberapa berpendapat bahwa seiring perkembangan teknologi, DAO akan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada manusia. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa DAO yang berpusat pada manusia dan DAO yang sepenuhnya otomatis mungkin merupakan dua bentuk organisasi yang berbeda.
"Dunia Mandiri" adalah konsep baru yang merujuk pada dunia virtual yang dibangun di atas teknologi blockchain. Ia memiliki batasan aturan yang ketat, mekanisme masuk yang resmi, dan tidak memerlukan individu tertentu untuk mempertahankan operasinya. Daya tarik dunia ini terletak pada objektivitasnya — peserta dapat menciptakan "fakta objektif" yang bertahan dalam aturan yang stabil.
Konsep "kemandirian" melibatkan isu-isu mendalam peradaban manusia. Dari kesadaran individu hingga esensi alam semesta, diskusi tentang kemandirian masih berlanjut. Di tengah perkembangan teknologi yang cepat, pemahaman dan pencarian kita akan kemandirian juga terus berkembang.