Enkripsi Cadangan Strategi: Metode Penilaian Nilai Favorit Baru di Pasar Saham AS
Baru-baru ini, semangat pasar bullish enkripsi pertama kali terlihat di pasar saham AS. Dengan "strategi cadangan aset enkripsi" menjadi favorit baru di pasar saham AS, keterkaitan antara dunia cryptocurrency dan pasar saham semakin erat. Dalam konteks ini, bagaimana cara menilai nilai saham sebuah perusahaan dengan akurat menjadi fokus perhatian investor. Apakah kita harus hanya memperhatikan ukuran aset enkripsi yang dimiliki perusahaan, atau kita harus lebih memperhatikan kemampuan perusahaan untuk terus membeli aset enkripsi?
Bagi investor yang mengikuti saham AS terkait enkripsi dengan seksama, istilah NAV (Net Asset Value, nilai aset bersih) mungkin sudah tidak asing lagi. Banyak analis menggunakan NAV untuk menilai apakah saham enkripsi dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah, sementara yang lain menggunakan NAV untuk membandingkan harga saham perusahaan penyimpanan enkripsi yang berbeda.
Perlu dicatat bahwa ketika sebuah perusahaan terbuka mulai menerapkan strategi cadangan enkripsi, nilai 1 dolar dari cryptocurrency yang dimilikinya sering kali dapat memperoleh lebih dari 1 dolar di pasar. Perusahaan-perusahaan ini sering kali meningkatkan kepemilikan aset enkripsi atau membeli kembali saham, sehingga nilai pasar mereka sering kali jauh melebihi NAV.
Namun, bagi investor biasa, proyek di dunia cryptocurrency sering kali kurang memiliki indikator valuasi yang ketat, apalagi menggunakan indikator tersebut untuk menilai pasar saham tradisional. Oleh karena itu, penting untuk memahami indikator NAV dengan lebih mendalam, untuk membantu investor yang memperhatikan keterkaitan antara cryptocurrency dan saham memahami logika operasional dan metode valuasinya dengan lebih baik.
NAV: Indikator kuantitatif nilai saham
Sebelum membahas lebih dalam tentang enkripsi saham AS, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep dasar NAV. NAV bukanlah metode yang dirancang khusus untuk pasar enkripsi, melainkan salah satu cara umum dalam analisis keuangan tradisional untuk menilai nilai perusahaan. Ini bertujuan untuk menjawab satu pertanyaan sederhana: "Berapa nilai sebenarnya per saham perusahaan?"
Metode perhitungan NAV jelas dan mudah dipahami, yaitu nilai total aset perusahaan dikurangi total liabilitas, kemudian dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Indikator ini sangat cocok untuk perusahaan yang didorong oleh aset, seperti perusahaan properti atau perusahaan dana investasi. Aset perusahaan semacam ini biasanya cukup transparan, dan penilaian relatif mudah, sehingga NAV dapat dengan baik mencerminkan nilai intrinsik sahamnya.
Dalam pasar tradisional, investor sering membandingkan NAV dengan harga saham saat ini untuk menentukan apakah saham tersebut dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah:
Harga saham di atas NAV: mungkin menunjukkan premi saham, investor optimis terhadap pertumbuhan perusahaan di masa depan;
Harga saham di bawah NAV: mungkin berarti saham tersebut dinilai terlalu rendah, pasar kurang percaya pada perusahaan, atau terdapat ketidakpastian dalam penilaian aset.
Ketika NAV diterapkan pada bidang saham AS kripto, maknanya mengalami perubahan halus. Di bidang yang sedang berkembang ini, NAV terutama digunakan untuk mengukur dampak nilai aset kripto yang dimiliki perusahaan terhadap nilai sahamnya. Ini berarti NAV tidak lagi sekadar rumus "aset dikurangi kewajiban", tetapi juga perlu mempertimbangkan secara khusus nilai aset cryptocurrency yang dimiliki perusahaan. Fluktuasi harga aset kripto ini akan secara langsung mempengaruhi NAV perusahaan, yang pada gilirannya mempengaruhi harga sahamnya.
Sebagai contoh sebuah perusahaan teknologi terkenal, perhitungan NAV-nya akan sangat menekankan nilai kepemilikan bitcoin, karena bagian aset ini mencakup sebagian besar total aset perusahaan.
Ketika aset enkripsi dimasukkan dalam perhitungan NAV, perubahan berikut perlu dipertimbangkan:
Volatilitas NAV meningkat secara signifikan: Karena harga cryptocurrency berfluktuasi secara drastis, NAV tidak lagi stabil seperti di pasar tradisional.
Nilai NAV diperbesar oleh aset enkripsi: Aset enkripsi biasanya mendapatkan premi di pasar, di mana investor bersedia membayar harga yang lebih tinggi dari nilai bukunya untuk saham terkait. Misalnya, sebuah perusahaan yang memiliki aset Bitcoin senilai 100 juta dolar mungkin memiliki harga saham yang mencerminkan ekspektasi pasar terhadap apresiasi masa depan Bitcoin, yang menyebabkan nilai pasar perusahaan mencapai 200 juta dolar.
Ekspektasi bullish pasar terhadap harga Bitcoin di masa depan mungkin akan memberikan premium tambahan pada NAV perusahaan; sebaliknya, ketika sentimen pasar lesu, nilai acuan NAV mungkin akan menurun.
mNAV: enkripsi suasana pasar saham AS
Selain NAV, ada satu indikator lain yang sering disebut oleh analis dan ahli industri—mNAV. Jika NAV adalah indikator dasar untuk mengukur nilai saham, maka mNAV adalah alat lanjutan yang lebih sesuai dengan dinamika pasar enkripsi.
NAV terutama mencerminkan kondisi aset bersih perusahaan saat ini (terutama aset enkripsi), tanpa melibatkan ekspektasi pasar terhadap aset-aset ini; sedangkan mNAV adalah indikator yang lebih berorientasi pasar, yang digunakan untuk mengukur hubungan antara nilai pasar perusahaan dan nilai bersih aset enkripsinya. Rumus perhitungannya adalah:
mNAV = nilai pasar perusahaan / nilai bersih enkripsi aset
Di sini, "nilai bersih aset enkripsi" mengacu pada nilai aset cryptocurrency yang dimiliki perusahaan dikurangi dengan kewajiban terkait.
mNAV dapat lebih baik mengungkapkan ekspektasi pasar terhadap aset-aset ini, mencerminkan premi atau diskon yang diberikan investor terhadap aset kripto perusahaan. Bagi para investor jangka pendek yang memperhatikan sentimen pasar, mNAV adalah indikator referensi yang lebih sensitif:
Ketika harga Bitcoin naik, investor mungkin lebih optimis tentang kinerja masa depan perusahaan yang didorong oleh enkripsi aset. Sentimen optimis ini akan tercermin melalui mNAV, menyebabkan harga pasar saham perusahaan lebih tinggi daripada nilai bukunya (NAV).
mNAV di atas 1 menunjukkan bahwa pasar memberikan premi terhadap nilai aset enkripsi perusahaan; mNAV di bawah 1 berarti pasar kurang percaya pada aset enkripsi perusahaan.
Flywheel Refleksif dan Peringatan Risiko
Dalam pasar bullish yang terhubung dengan cryptocurrency, konsep "Reflexivity Flywheel" menjadi teori penting untuk menjelaskan lonjakan harga saham beberapa perusahaan. Konsep yang berasal dari teori refleksivitas investor terkenal Soros ini membentuk siklus umpan balik positif di pasar saat ini:
Perusahaan terlebih dahulu menerbitkan saham atau mendapatkan uang tunai melalui pendanaan ATM (At-The-Market), kemudian membeli banyak enkripsi; peningkatan kepemilikan enkripsi meningkatkan NAV dan mNAV, menarik lebih banyak investor, yang menyebabkan harga saham naik; nilai pasar yang lebih tinggi membuat perusahaan lebih mudah untuk melakukan refinancing, terus menambah enkripsi... dengan cara ini membentuk efek roda terbang yang memperkuat diri sendiri dan terus berkembang.
Namun, investor perlu waspada, efek flywheel ini mungkin dalam beberapa kasus berbalik menjadi "spiral kematian". Misalnya, ketika harga enkripsi mengalami penurunan tajam, kebijakan regulasi diperketat, atau biaya pendanaan melonjak, harga saham mungkin turun dengan cepat, mNAV merosot tajam, yang pada akhirnya dapat menyebabkan investor mengalami kerugian besar.
Oleh karena itu, saat mengevaluasi perusahaan penyimpanan enkripsi, investor tidak boleh terlalu bergantung pada satu indikator. Indikator seperti NAV dan mNAV hanyalah sebagian dari alat yang tersedia. Keputusan investasi yang rasional juga perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti tren makro mata uang enkripsi, tingkat utang perusahaan, dan laju pertumbuhan. Hanya dengan analisis menyeluruh, investor dapat menangkap peluang investasi di tengah siklus baru yang penuh dengan peluang dan risiko.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Bagikan
Komentar
0/400
PretendingSerious
· 22jam yang lalu
Tidak mendengarkan, tidak mendengarkan, jalan BTC~
Lihat AsliBalas0
HalfBuddhaMoney
· 22jam yang lalu
Dewa Bawang yang berubah-ubah, komentar dalam bahasa Mandarin yang ditentukan.
Lihat AsliBalas0
RugResistant
· 23jam yang lalu
bendera merah besar terdeteksi - nav tidak cukup untuk menilai risiko eksposur crypto... lakukan riset sendiri tetapi waspadai kerentanan tersembunyi
NAV dan mNAV: Mengungkap Indikator Penilaian Saham AS Baru dalam Enkripsi
Enkripsi Cadangan Strategi: Metode Penilaian Nilai Favorit Baru di Pasar Saham AS
Baru-baru ini, semangat pasar bullish enkripsi pertama kali terlihat di pasar saham AS. Dengan "strategi cadangan aset enkripsi" menjadi favorit baru di pasar saham AS, keterkaitan antara dunia cryptocurrency dan pasar saham semakin erat. Dalam konteks ini, bagaimana cara menilai nilai saham sebuah perusahaan dengan akurat menjadi fokus perhatian investor. Apakah kita harus hanya memperhatikan ukuran aset enkripsi yang dimiliki perusahaan, atau kita harus lebih memperhatikan kemampuan perusahaan untuk terus membeli aset enkripsi?
Bagi investor yang mengikuti saham AS terkait enkripsi dengan seksama, istilah NAV (Net Asset Value, nilai aset bersih) mungkin sudah tidak asing lagi. Banyak analis menggunakan NAV untuk menilai apakah saham enkripsi dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah, sementara yang lain menggunakan NAV untuk membandingkan harga saham perusahaan penyimpanan enkripsi yang berbeda.
Perlu dicatat bahwa ketika sebuah perusahaan terbuka mulai menerapkan strategi cadangan enkripsi, nilai 1 dolar dari cryptocurrency yang dimilikinya sering kali dapat memperoleh lebih dari 1 dolar di pasar. Perusahaan-perusahaan ini sering kali meningkatkan kepemilikan aset enkripsi atau membeli kembali saham, sehingga nilai pasar mereka sering kali jauh melebihi NAV.
Namun, bagi investor biasa, proyek di dunia cryptocurrency sering kali kurang memiliki indikator valuasi yang ketat, apalagi menggunakan indikator tersebut untuk menilai pasar saham tradisional. Oleh karena itu, penting untuk memahami indikator NAV dengan lebih mendalam, untuk membantu investor yang memperhatikan keterkaitan antara cryptocurrency dan saham memahami logika operasional dan metode valuasinya dengan lebih baik.
NAV: Indikator kuantitatif nilai saham
Sebelum membahas lebih dalam tentang enkripsi saham AS, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep dasar NAV. NAV bukanlah metode yang dirancang khusus untuk pasar enkripsi, melainkan salah satu cara umum dalam analisis keuangan tradisional untuk menilai nilai perusahaan. Ini bertujuan untuk menjawab satu pertanyaan sederhana: "Berapa nilai sebenarnya per saham perusahaan?"
Metode perhitungan NAV jelas dan mudah dipahami, yaitu nilai total aset perusahaan dikurangi total liabilitas, kemudian dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Indikator ini sangat cocok untuk perusahaan yang didorong oleh aset, seperti perusahaan properti atau perusahaan dana investasi. Aset perusahaan semacam ini biasanya cukup transparan, dan penilaian relatif mudah, sehingga NAV dapat dengan baik mencerminkan nilai intrinsik sahamnya.
Dalam pasar tradisional, investor sering membandingkan NAV dengan harga saham saat ini untuk menentukan apakah saham tersebut dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah:
Ketika NAV diterapkan pada bidang saham AS kripto, maknanya mengalami perubahan halus. Di bidang yang sedang berkembang ini, NAV terutama digunakan untuk mengukur dampak nilai aset kripto yang dimiliki perusahaan terhadap nilai sahamnya. Ini berarti NAV tidak lagi sekadar rumus "aset dikurangi kewajiban", tetapi juga perlu mempertimbangkan secara khusus nilai aset cryptocurrency yang dimiliki perusahaan. Fluktuasi harga aset kripto ini akan secara langsung mempengaruhi NAV perusahaan, yang pada gilirannya mempengaruhi harga sahamnya.
Sebagai contoh sebuah perusahaan teknologi terkenal, perhitungan NAV-nya akan sangat menekankan nilai kepemilikan bitcoin, karena bagian aset ini mencakup sebagian besar total aset perusahaan.
Ketika aset enkripsi dimasukkan dalam perhitungan NAV, perubahan berikut perlu dipertimbangkan:
Ekspektasi bullish pasar terhadap harga Bitcoin di masa depan mungkin akan memberikan premium tambahan pada NAV perusahaan; sebaliknya, ketika sentimen pasar lesu, nilai acuan NAV mungkin akan menurun.
mNAV: enkripsi suasana pasar saham AS
Selain NAV, ada satu indikator lain yang sering disebut oleh analis dan ahli industri—mNAV. Jika NAV adalah indikator dasar untuk mengukur nilai saham, maka mNAV adalah alat lanjutan yang lebih sesuai dengan dinamika pasar enkripsi.
NAV terutama mencerminkan kondisi aset bersih perusahaan saat ini (terutama aset enkripsi), tanpa melibatkan ekspektasi pasar terhadap aset-aset ini; sedangkan mNAV adalah indikator yang lebih berorientasi pasar, yang digunakan untuk mengukur hubungan antara nilai pasar perusahaan dan nilai bersih aset enkripsinya. Rumus perhitungannya adalah:
mNAV = nilai pasar perusahaan / nilai bersih enkripsi aset
Di sini, "nilai bersih aset enkripsi" mengacu pada nilai aset cryptocurrency yang dimiliki perusahaan dikurangi dengan kewajiban terkait.
mNAV dapat lebih baik mengungkapkan ekspektasi pasar terhadap aset-aset ini, mencerminkan premi atau diskon yang diberikan investor terhadap aset kripto perusahaan. Bagi para investor jangka pendek yang memperhatikan sentimen pasar, mNAV adalah indikator referensi yang lebih sensitif:
Ketika harga Bitcoin naik, investor mungkin lebih optimis tentang kinerja masa depan perusahaan yang didorong oleh enkripsi aset. Sentimen optimis ini akan tercermin melalui mNAV, menyebabkan harga pasar saham perusahaan lebih tinggi daripada nilai bukunya (NAV).
mNAV di atas 1 menunjukkan bahwa pasar memberikan premi terhadap nilai aset enkripsi perusahaan; mNAV di bawah 1 berarti pasar kurang percaya pada aset enkripsi perusahaan.
Flywheel Refleksif dan Peringatan Risiko
Dalam pasar bullish yang terhubung dengan cryptocurrency, konsep "Reflexivity Flywheel" menjadi teori penting untuk menjelaskan lonjakan harga saham beberapa perusahaan. Konsep yang berasal dari teori refleksivitas investor terkenal Soros ini membentuk siklus umpan balik positif di pasar saat ini:
Perusahaan terlebih dahulu menerbitkan saham atau mendapatkan uang tunai melalui pendanaan ATM (At-The-Market), kemudian membeli banyak enkripsi; peningkatan kepemilikan enkripsi meningkatkan NAV dan mNAV, menarik lebih banyak investor, yang menyebabkan harga saham naik; nilai pasar yang lebih tinggi membuat perusahaan lebih mudah untuk melakukan refinancing, terus menambah enkripsi... dengan cara ini membentuk efek roda terbang yang memperkuat diri sendiri dan terus berkembang.
Namun, investor perlu waspada, efek flywheel ini mungkin dalam beberapa kasus berbalik menjadi "spiral kematian". Misalnya, ketika harga enkripsi mengalami penurunan tajam, kebijakan regulasi diperketat, atau biaya pendanaan melonjak, harga saham mungkin turun dengan cepat, mNAV merosot tajam, yang pada akhirnya dapat menyebabkan investor mengalami kerugian besar.
Oleh karena itu, saat mengevaluasi perusahaan penyimpanan enkripsi, investor tidak boleh terlalu bergantung pada satu indikator. Indikator seperti NAV dan mNAV hanyalah sebagian dari alat yang tersedia. Keputusan investasi yang rasional juga perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti tren makro mata uang enkripsi, tingkat utang perusahaan, dan laju pertumbuhan. Hanya dengan analisis menyeluruh, investor dapat menangkap peluang investasi di tengah siklus baru yang penuh dengan peluang dan risiko.