Kwon Do-hyung, seorang pengusaha muda yang lahir di Korea Selatan pada tahun 1991, pernah menjadi bintang baru di dunia Aset Kripto. Setelah mendapatkan gelar ilmu komputer di Universitas Stanford, ia sempat bekerja di raksasa teknologi Microsoft dan Apple. Pada tahun 2018, Kwon Do-hyung memasuki dunia Blockchain dan mendirikan ekosistem blockchain Terra, meluncurkan berbagai stablecoin yang terikat dengan mata uang fiat, termasuk UST yang terikat dengan dolar AS dan KRT yang terikat dengan won Korea. Koin Luna sebagai Token asli dari platform Terra, pernah menjadi sorotan.
Namun, tahun 2022 menjadi titik balik dalam karir Kwon Do-hyung. Harga koin Luna tiba-tiba jatuh, hampir mendekati nol, menyebabkan kerugian besar bagi banyak investor. Peristiwa ini memicu banyak keraguan dan penyelidikan. Pada bulan September tahun yang sama, lembaga peradilan Korea mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kwon Do-hyung, menandai dimulainya masalah hukum yang dihadapinya.
Selama beberapa tahun berikutnya, keadaan Kwon Do-hyung terus memburuk. Pada Maret 2023, ia ditangkap di Montenegro, yang membuat nasibnya semakin tidak menentu. Pada April 2024, juri di Amerika Serikat membuat keputusan penting, menyatakan bahwa Kwon Do-hyung dan perusahaannya Terraform Labs bertanggung jawab atas penipuan sekuritas, keputusan ini semakin menambah beban hukum yang ditanggungnya.
Perkembangan terbaru dalam situasi ini terjadi pada Januari 2025, ketika Quan Daoheng diekstradisi dari Montenegro ke Amerika Serikat. Di sana, ia akan menghadapi sejumlah tuduhan federal yang serius. Jika semua tuduhan terbukti, Quan Daoheng bisa menghadapi hukuman penjara hingga 130 tahun, yang jelas merupakan pukulan besar bagi karir cemerlangnya.
Kasus Quan Daoheng sekali lagi memicu diskusi tentang regulasi industri Aset Kripto. Dari seorang inovator yang sangat diperhatikan hingga terdakwa yang terjebak dalam penjara, pengalaman Quan Daoheng mencerminkan risiko dan ketidakpastian di dunia koin digital. Kisah ini bukan hanya tragedi pribadi, tetapi juga peringatan yang perlu direnungkan oleh seluruh industri Aset Kripto.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
6
Bagikan
Komentar
0/400
CommunityJanitor
· 07-28 08:20
turun yang membuat orang tua saya tidak mengenali saya
Lihat AsliBalas0
FloorPriceNightmare
· 07-27 23:50
Perdagangan Mata Uang Kripto sampai dipenjara juga tidak ada yang bisa dilakukan.
Lihat AsliBalas0
CryptoTarotReader
· 07-27 23:50
Pelajaran dari darah suckers ah
Lihat AsliBalas0
RugDocDetective
· 07-27 23:49
Dianggap Bodoh lagi
Lihat AsliBalas0
MoonRocketTeam
· 07-27 23:35
Pemandu wisata bulan telah pensiun, tugas arbitrase telah berakhir.
Kwon Do-hyung, seorang pengusaha muda yang lahir di Korea Selatan pada tahun 1991, pernah menjadi bintang baru di dunia Aset Kripto. Setelah mendapatkan gelar ilmu komputer di Universitas Stanford, ia sempat bekerja di raksasa teknologi Microsoft dan Apple. Pada tahun 2018, Kwon Do-hyung memasuki dunia Blockchain dan mendirikan ekosistem blockchain Terra, meluncurkan berbagai stablecoin yang terikat dengan mata uang fiat, termasuk UST yang terikat dengan dolar AS dan KRT yang terikat dengan won Korea. Koin Luna sebagai Token asli dari platform Terra, pernah menjadi sorotan.
Namun, tahun 2022 menjadi titik balik dalam karir Kwon Do-hyung. Harga koin Luna tiba-tiba jatuh, hampir mendekati nol, menyebabkan kerugian besar bagi banyak investor. Peristiwa ini memicu banyak keraguan dan penyelidikan. Pada bulan September tahun yang sama, lembaga peradilan Korea mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kwon Do-hyung, menandai dimulainya masalah hukum yang dihadapinya.
Selama beberapa tahun berikutnya, keadaan Kwon Do-hyung terus memburuk. Pada Maret 2023, ia ditangkap di Montenegro, yang membuat nasibnya semakin tidak menentu. Pada April 2024, juri di Amerika Serikat membuat keputusan penting, menyatakan bahwa Kwon Do-hyung dan perusahaannya Terraform Labs bertanggung jawab atas penipuan sekuritas, keputusan ini semakin menambah beban hukum yang ditanggungnya.
Perkembangan terbaru dalam situasi ini terjadi pada Januari 2025, ketika Quan Daoheng diekstradisi dari Montenegro ke Amerika Serikat. Di sana, ia akan menghadapi sejumlah tuduhan federal yang serius. Jika semua tuduhan terbukti, Quan Daoheng bisa menghadapi hukuman penjara hingga 130 tahun, yang jelas merupakan pukulan besar bagi karir cemerlangnya.
Kasus Quan Daoheng sekali lagi memicu diskusi tentang regulasi industri Aset Kripto. Dari seorang inovator yang sangat diperhatikan hingga terdakwa yang terjebak dalam penjara, pengalaman Quan Daoheng mencerminkan risiko dan ketidakpastian di dunia koin digital. Kisah ini bukan hanya tragedi pribadi, tetapi juga peringatan yang perlu direnungkan oleh seluruh industri Aset Kripto.