Baru-baru ini, dua raksasa di bidang chip kecerdasan buatan, Nvidia dan AMD, mencapai sebuah protokol yang menarik perhatian. Menurut isi protokol tersebut, kedua perusahaan ini akan menyetorkan 15% dari pendapatan yang mereka peroleh dari ekspor chip kecerdasan buatan ke China kepada pemerintah AS. Keputusan ini dibuat setelah CEO Nvidia, Jen-Hsun Huang, bertemu dengan pejabat tinggi AS.
Perlu dicatat bahwa pada hari yang sama, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan kebijakan baru yang menyatakan bahwa investasi di perusahaan teknologi Amerika akan dibebaskan dari tarif baru untuk chip. Kebijakan ini dikeluarkan bersamaan dengan protokol pembagian pendapatan chip, memicu diskusi luas di kalangan industri.
Teknologi kecerdasan buatan sedang berkembang pesat dan dianggap sebagai salah satu arah pengembangan teknologi masa depan. Seiring dengan kemajuan teknologi AI yang terus berlanjut, permintaan akan chip terkait juga terus meningkat. Pencapaian protokol kali ini mungkin akan memiliki dampak yang mendalam terhadap pola pasar chip AI global.
Sementara itu, pasar keuangan juga bereaksi terhadap berita ini. Indeks Nasdaq mengalami kenaikan, sementara pasar cryptocurrency, terutama Bitcoin, juga menunjukkan tren kenaikan. Ini menunjukkan bahwa para investor memiliki pandangan optimis terhadap prospek perkembangan industri teknologi, khususnya di bidang terkait AI.
Namun, protokol ini juga menimbulkan beberapa kekhawatiran. Beberapa analis percaya bahwa ini dapat mempengaruhi akses pasar China terhadap chip AI kelas atas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perkembangan teknologi AI global. Sementara itu, negara lain mungkin akan meniru tindakan ini untuk mengendalikan pendapatan penjualan luar negeri perusahaan teknologi mereka.
Secara keseluruhan, pencapaian protokol ini menandakan bahwa pasar chip AI global memasuki tahap perkembangan baru. Ini tidak hanya mencerminkan kesadaran pemerintah dari berbagai negara tentang pentingnya teknologi AI, tetapi juga mencerminkan tantangan kompleks yang dihadapi industri teknologi dalam konteks globalisasi. Di masa depan, bagaimana menemukan keseimbangan antara melindungi kepentingan nasional dan mendorong perkembangan teknologi global akan menjadi isu penting yang perlu dihadapi bersama oleh pemerintah dan perusahaan teknologi di berbagai negara.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
FrogInTheWell
· 20jam yang lalu
Dolar AS kembali mencium aroma para pemula.
Lihat AsliBalas0
WalletAnxietyPatient
· 23jam yang lalu
Melihat pertunjukan, A-card kali ini tidak rugi.
Lihat AsliBalas0
HodlTheDoor
· 08-12 08:54
Dianggap Bodoh baru
Lihat AsliBalas0
PoolJumper
· 08-12 08:53
Taktik Lao Huang ini luar biasa
Lihat AsliBalas0
ValidatorViking
· 08-12 08:50
metrik node yang terlatih dalam pertempuran tidak pernah bohong... ini adalah puncak perang protokol sejujurnya
Lihat AsliBalas0
SoliditySlayer
· 08-12 08:48
Dan terburu-buru mengirim uang kepada paman Amerika.
Lihat AsliBalas0
BlockchainRetirementHome
· 08-12 08:37
Mengumpulkan biaya perlindungan dan menyebutnya "bagi hasil"
Baru-baru ini, dua raksasa di bidang chip kecerdasan buatan, Nvidia dan AMD, mencapai sebuah protokol yang menarik perhatian. Menurut isi protokol tersebut, kedua perusahaan ini akan menyetorkan 15% dari pendapatan yang mereka peroleh dari ekspor chip kecerdasan buatan ke China kepada pemerintah AS. Keputusan ini dibuat setelah CEO Nvidia, Jen-Hsun Huang, bertemu dengan pejabat tinggi AS.
Perlu dicatat bahwa pada hari yang sama, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan kebijakan baru yang menyatakan bahwa investasi di perusahaan teknologi Amerika akan dibebaskan dari tarif baru untuk chip. Kebijakan ini dikeluarkan bersamaan dengan protokol pembagian pendapatan chip, memicu diskusi luas di kalangan industri.
Teknologi kecerdasan buatan sedang berkembang pesat dan dianggap sebagai salah satu arah pengembangan teknologi masa depan. Seiring dengan kemajuan teknologi AI yang terus berlanjut, permintaan akan chip terkait juga terus meningkat. Pencapaian protokol kali ini mungkin akan memiliki dampak yang mendalam terhadap pola pasar chip AI global.
Sementara itu, pasar keuangan juga bereaksi terhadap berita ini. Indeks Nasdaq mengalami kenaikan, sementara pasar cryptocurrency, terutama Bitcoin, juga menunjukkan tren kenaikan. Ini menunjukkan bahwa para investor memiliki pandangan optimis terhadap prospek perkembangan industri teknologi, khususnya di bidang terkait AI.
Namun, protokol ini juga menimbulkan beberapa kekhawatiran. Beberapa analis percaya bahwa ini dapat mempengaruhi akses pasar China terhadap chip AI kelas atas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perkembangan teknologi AI global. Sementara itu, negara lain mungkin akan meniru tindakan ini untuk mengendalikan pendapatan penjualan luar negeri perusahaan teknologi mereka.
Secara keseluruhan, pencapaian protokol ini menandakan bahwa pasar chip AI global memasuki tahap perkembangan baru. Ini tidak hanya mencerminkan kesadaran pemerintah dari berbagai negara tentang pentingnya teknologi AI, tetapi juga mencerminkan tantangan kompleks yang dihadapi industri teknologi dalam konteks globalisasi. Di masa depan, bagaimana menemukan keseimbangan antara melindungi kepentingan nasional dan mendorong perkembangan teknologi global akan menjadi isu penting yang perlu dihadapi bersama oleh pemerintah dan perusahaan teknologi di berbagai negara.